Craft JT

Smartphone atau ponsel pandai (dibalik kepintarannya), ternyata memiliki banyak masalah, misalnya kasus kinerja, yg mau tak mau berimbas pada daya tahan baterai smartphone itu sendiri. Mengapa homogen-rata ponsel (termasuk tablet) Android bermasalah dalam kinerjanya, serta tentu saja ketahanan baterainya? Jawaban singkatnya merupakan lantaran aplikasi . Panjangnya, terlalu poly aplikasi yang berjalan di background , termasuk pelaksanaan-aplikasi yang sebenarnya nir diperlukan. Sangatlah wajar jika pengguna perangkat Android mengunduh banyak sekali macam aplikasi dari Google Play Store (dan pula sumber lain) buat sekedar memuaskan rasa ingin memahami serta mencoba-coba. Itulah awal masalahnya, di antara pelaksanaan yg banyak itu, terdapat banyak pula pelaksanaan yang selalu berjalan di background meski sedang tidak dibutuhkan. Aplikasi-pelaksanaan tersebutlah yang merusak kinerja perangkat Android Anda, memenuhi RAM nya, serta jua menghisap daya baterainya. Tidak percaya? Coba jang

Tips Menghemat Baterai Android Tanpa Aplikasi – Seperti yg kita ketahui, Android adalah Smartphone serbaguna. Banyak pelaksanaan yg sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari, mulai menurut social media, fotografi, produktivitas, office tool dll. Kebanyakan pelaksanaan tadi selalu terkoneksi ke internet. Dibalik manfaat yg serbaguna dari Android, terdapat satu kelemahan yang ada di hampir seluruh brand serta tipe Android, yaitu Battery yg sangat boros. Jangan heran apabila Android engkau batterynya boros, lantaran insiden tersebut akan dialami sang seluruh pengguna Android. Penyebab utamanya adalah Penggunaan aplikasi yg berjalan dilatarbelakang yang sangat banyak. Sebagai akibatnya walaupun Android Kamu sedang tidak dipakai, battery akan permanen terkuras menggunakan berjalannya aplikasi yang berada pada latar belakang. Contohnya, whatsapp, BBM, Facebook, line, email,dll. Selain faktor utama diatas, masih banyak penyebab lain berdasarkan borosnya baterai Android. Beberapa pengguna bi

Seperti yg kita tahu, sebagian besar perangkat Android menggunakan layar sentuh sebagai media interaksinya. Mulai berdasarkan mengetik pesan sampai bermain game, seluruh dilakukan dengan mengetuk serta mengusap layar. Bicara mengenai game, masih ada bermacam game Android yang tersebar di Play Store, baik perdeo juga berbayar, yang memang dioptimalkan buat layar sentuh. Meski demikian, terdapat saja game Android yang dirasa kurang greget jika dimainkan dengan on screen button , seperti game-game emulator misalnya (PSOne, PSP, Nintendo, dsb). Sebagai citra, di game gelut-gelutan atau fighting , terdapat beberapa jurus yg mengharuskan pemain buat menekan beberapa tombol sekaligus. Nah, mampu dibayangkan ketika Anda harus menekan 3 tombol on screen secara bersamaan, padahal layar sentuh Anda hanya mendukung aporisma 2 titik sentuh, ga bakalan jadi jurusnya sob 😄 Ok, di sini aku tidak berusaha untuk menegaskan bahwa bermain game Android memakai gamepad lebih seru daripada menggunakan

Android tidak misalnya yg dikontrol dan diatur misalnya pesaingnya iOS.. Hal ini memungkinkan pengguna buat membarui serta mengoptimalkan kinerja sistem dari A sampai Z. Dari cache cleaner untuk arsip sampah, indera CPU overclocking serta pelaksanaan disablers, berikut adalah delapan indera Android yang bisa Anda gunakan buat mendapatkan lebih poly menurut sistem anda. 1. Clean Master (Gratis) Aplikasi ini bisa menghilangkan berkas-berkas sampah atau tidak terpakai, yg bisa Mengganggu performa perangkat Anda. Tak hanya menghapus berkas sampah, Clean Master pula bisa membersihkan memory dan cache dengan cepat atau menghapus pelaksanaan-aplikasi yg bisa mengganggu kinerja ponsel. Clean Master mampu menghentikan pelaksanaan yg sedang berjalan dan melonggarkan RAM untuk mempercepat performa serta menghemat baterai ponsel Anda. Dengan begitu, ruang kosong dalam memory akan bertambah. Selain mempunyai desain yang mudah dimengerti, Clean Master sangat mudah digunakan. Setelah memasang

Sampai waktu ini, perdebatan antara menutup atau membiarkan pelaksanaan Android berjalan pada background memang belum terselesaikan. Secara generik, kita beranggapan bahwa menutup pelaksanaan bisa melegakan RAM dan menghemat baterai. Di sisi lain, kita membiarkan pelaksanaan berjalan di background bukan tanpa alasan, yaitu supaya lebih cepat diakses (bisa multitasking ), atau agar tak ketinggalan notifikasi krusial. Pendapat lain menyatakan bahwa Android telah mempunyai sistem manajemen RAM yg jempolan, jadi kita tidak perlu menutup aplikasi secara manual buat melegakan RAM. Skenarionya, jika Android butuh lebih banyak RAM, beliau akan menutup (beberapa) aplikasi yg nganggur pada background secara otomatis. Efek sampingnya, aplikasi yg ditutup tersebut akan lebih usang buat diakses (karena dimuat ulang). Bertahun-tahun yg lalu, Craft JT pernah membahas tentang efek negatif penggunaan task killer Android , silakan dibaca (ulang) apabila dirasa perlu. Sedikit bocoran, saya tidak merek