Niantic Membunuh Pokemon Go Secara Perlahan
Kebijakan Developer pada membuatkan suatu game memang menjadi peranan yang sangat penting. Jika mereka salah mengeluarkan kebijakan, bukan nir mungkin game yg dikembangkannya akan ditinggalkan oleh pemainnya. Hal ini pula terjadi di Pokemon Go, dimana Niantic banyak mengeluarkan kebijakan yang dapat membunuh Pokemon Go sendiri.
Keputusan Developer buat merilis Pokemon Go secara tergesa-gesa menyebabkan poly sekali kasus. Seharusnya Pokemon Go mampu sebagai game yang lebih baik lagi bila pengembangannya lebih diutamakan.
Pihak pengembang terlalu memberikan hipe yang luar biasa pada setiap orang diseluruh global melalui Trailer yg dirilisnya. Akan namun pada faktanya sehabis rilis, sangat jauh berbeda berdasarkan espektasi yang kita harapkan.
Banyak sekali fitur yg belum ditambahkan oleh pihak pengembang, hingga ketika ini saja, kita hanya mampu menangkap Pokemon dan bermain Gym saja. Sehingga membuat para pemain cepat bosan waktu bermain Pokemon Go.
Baca juga: Popularitas Menurun Drastic, Pokemon Go Akan Mati?
Niantic memang dikenal sebagai Developer yang sangat ganas dalam mem-banned akun yang berbuat curang. Sama halnya waktu menangani game Ingress. Meskipun begitu, Niantic tidak belajar dari kesalahannya, mereka cenderung dari membanned akun para pemain yg mungkin terindikasi berbuat curang tanpa memberi peringatan terlebih dahulu.
Banyak pemain mengeluh serta purna tugas bermain Pokemon Go akan hal ini, akan tetapi saya nir sepenuhnya menyalahkan Niantic akan hal ini. Apa yg mereka lakukan adalah berdasarkan desakan para pemain murni yg merasa kecewa akan pemain curang yg semena-mena menguasai Gym menggunakan Pokemon yang tidak wajar CP-nya.
Tapi tidak usah risi, Sekarang Niantic lebih menentukan untuk menghargai pemain dan memberi peringatan terlebih dahulu kepada para pemain curang. Apabila peringatan nir diindahkan oleh pemain tersebut, ya resiko ditanggung penumpang.
Ini adalah keliru satu kesalahan terbesar Niantic yg sanggup membunuh Pokemon Go. Mereka menghilangkan fitur jejak kaki yg mampu memberi memahami apakah Pokemon semakin dekat atau jauh.
Bayangkan saja, dasar dari Pokemon Go adalah menangkap Pokemon, akan tetapi satu-satunya fitur yg membantu Trainer untuk melacak keberadaan Pokemon saja ditiadakan, bagaimana pemain bisa menangkap Pokemon dengan mudah? Tanpa fitur ini, kita diibaratkan mencari Pokemon menggunakan mata tertutup, bingung mondar-mandir sana-sini, tanpa tau arah serta tujuan.
John Hanke selaku CEO Niantic berkata bahwa mereka menghilangkan fitur tadi karena kurang menyukainya, ada kelemahan dalam fitur tadi yg bisa dimanfaatkan sang aplikasi pihak ketiga, misalnya Pokevision(kini sudah diblokir).
Okelah jika fitur jejak kaki tersebut dihilangkan, akan tetapi setidaknya gantilah menggunakan fitur yg lebih baik lagi. Namun, hingga saat ini Niantic jua nir memberi informasi yang niscaya terkait fitur tracking ini kedepannya.
Setiap Pokemon Go ada update modern, selalu saja terdapat pemain yg mengeluh HP-nya nir sanggup digunakan buat bermain Pokemon Go. Padahal sebelum update, lancar-lancar saja buat memainkannya.
Saya rasa Niantic selalu mengganti-ubah spesifikasi smartphone buat bermain Pokemon Go. Kalau poly pemain yang purna tugas bermain Pokemon Go lantaran hal sepele semacam ini, kan sangat disayangkan.
Saya harap Niantic sanggup lebih menghargai dan komunikatif pada pemain, begitu juga kebalikannya. Percepat update Pokemon Go, apabila nir ingin euforia Pokemon Go hilang lebih cepat.
4 Kesalahan Niantic yang Membunuh Pokemon Go
Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh Niantic tidak hanya membunuh Pokemon Go, akan tetapi jua membuat pemainnya kecewa.
1. Terlalu Memaksakan Merilis Pokemon Go lebih Awal
Pihak pengembang terlalu memberikan hipe yang luar biasa pada setiap orang diseluruh global melalui Trailer yg dirilisnya. Akan namun pada faktanya sehabis rilis, sangat jauh berbeda berdasarkan espektasi yang kita harapkan.
Banyak sekali fitur yg belum ditambahkan oleh pihak pengembang, hingga ketika ini saja, kita hanya mampu menangkap Pokemon dan bermain Gym saja. Sehingga membuat para pemain cepat bosan waktu bermain Pokemon Go.
Baca juga: Popularitas Menurun Drastic, Pokemon Go Akan Mati?
2. Banned Masal Tanpa Peringatan
Niantic memang dikenal sebagai Developer yang sangat ganas dalam mem-banned akun yang berbuat curang. Sama halnya waktu menangani game Ingress. Meskipun begitu, Niantic tidak belajar dari kesalahannya, mereka cenderung dari membanned akun para pemain yg mungkin terindikasi berbuat curang tanpa memberi peringatan terlebih dahulu.
Banyak pemain mengeluh serta purna tugas bermain Pokemon Go akan hal ini, akan tetapi saya nir sepenuhnya menyalahkan Niantic akan hal ini. Apa yg mereka lakukan adalah berdasarkan desakan para pemain murni yg merasa kecewa akan pemain curang yg semena-mena menguasai Gym menggunakan Pokemon yang tidak wajar CP-nya.
Tapi tidak usah risi, Sekarang Niantic lebih menentukan untuk menghargai pemain dan memberi peringatan terlebih dahulu kepada para pemain curang. Apabila peringatan nir diindahkan oleh pemain tersebut, ya resiko ditanggung penumpang.
3. Menghapus Tracking Pokemon
Bayangkan saja, dasar dari Pokemon Go adalah menangkap Pokemon, akan tetapi satu-satunya fitur yg membantu Trainer untuk melacak keberadaan Pokemon saja ditiadakan, bagaimana pemain bisa menangkap Pokemon dengan mudah? Tanpa fitur ini, kita diibaratkan mencari Pokemon menggunakan mata tertutup, bingung mondar-mandir sana-sini, tanpa tau arah serta tujuan.
John Hanke selaku CEO Niantic berkata bahwa mereka menghilangkan fitur tadi karena kurang menyukainya, ada kelemahan dalam fitur tadi yg bisa dimanfaatkan sang aplikasi pihak ketiga, misalnya Pokevision(kini sudah diblokir).
Okelah jika fitur jejak kaki tersebut dihilangkan, akan tetapi setidaknya gantilah menggunakan fitur yg lebih baik lagi. Namun, hingga saat ini Niantic jua nir memberi informasi yang niscaya terkait fitur tracking ini kedepannya.
4. Cenderung Mengubah-ubah Spesifikasi HP buat Bermain Pokemon Go
Saya rasa Niantic selalu mengganti-ubah spesifikasi smartphone buat bermain Pokemon Go. Kalau poly pemain yang purna tugas bermain Pokemon Go lantaran hal sepele semacam ini, kan sangat disayangkan.
Penutup
Saya tidak sepenuhnya menyalahkan Niantic akan keputusan yg diambilnya, tentunya mereka lebih paham akan hal tersebut. Kita sebagai pemain sekaligus konsumen hanya sanggup mencicipi bahwa keputusan yg diambil Niantic tadi kurang sempurna karena kita yang terkena imbasnya secara eksklusif.Saya harap Niantic sanggup lebih menghargai dan komunikatif pada pemain, begitu juga kebalikannya. Percepat update Pokemon Go, apabila nir ingin euforia Pokemon Go hilang lebih cepat.