Mengatasi Laptop Kepanasan Alias Overheat

Musim panas mampu memanaskan apa saja, termasuk laptop Anda. Tidak seluruh memang, akan tetapi bila laptop Anda kepanasan, akibatnya sanggup dipastikan kurang baik; contohnya performa laptop yang menurun, hang, freeze, muncul blue screen, atau tewas (restart) sendiri. Jika itu acapkali terjadi, masa pakai laptop Anda kemungkinan akbar akan berkurang (cepat rusak serta minta ganti baru).

Laptop overheating atau mengalami panas berlebihan bisa disebabkan sang banyak sekali hal. Penyebab utamanya merupakan meningkatnya suhu prosesor (CPU serta GPU) dampak penggunaan software atau game kelas berat dalam jangka saat yang lama . Overheating mampu juga disebabkan oleh poly debu yg bersarang pada laptop Anda (terutama laptop yg telah berumur) sebagai akibatnya mengakibatkan lubang ventilasinya tertutup, kipas tidak bekerja aporisma, atau bahkan rusak serta tidak berputar.
Laptop saya masih terbilang baru serta pakainya biasa saja, kok kepanasan juga? Selain 2 penyebab primer pada atas, overheat pada laptop bisa pula terjadi lantaran beberapa hal berikut sob.
  1. Mengoperasikan laptop pada ruangan yang tertutup, minim aliran udara.
  2. Menggunakan laptop di kasur, loka tidur, sofa, atau bagian atas lain yg berpotensi menutup lubang sirkulasi udara laptop.
  3. Menggunakan sistem operasi atau aplikasi yang nir sinkron menggunakan spesifikasi laptop.
  4. Terlalu poly perangkat yang terhubung melalui USB.
  5. Kipas atau lubang aliran udara laptop tertutup debu.
  6. Thermal paste pada CPU atau GPU telah mengeras atau tidak efektif lagi.
  7. Masa pakai laptop yg telah (terlalu) usang.

Nah, agar laptop Anda nir mengalami panas berlebih yg berujung pada berkurangnya masa gunakan, silakan simak tips gampang berikut.
  1. Hindari membuka banyak perangkat lunak kelas berat secara bersamaan pada saat yang usang, seperti Photoshop, Ilustrator, After Effects, serta sebagainya.
  2. Bersihkan laptop secara teratur, terutama bagian jendela udara (nir dianjurkan buat menggunakan penyedot debu).
  3. Tempatkan laptop di permukaan yang homogen serta memiliki aliran udara yang baik. Gunakan dudukan laptop yang dilengkapi kipas (cooling pad) menjadi pendingin tambahan.
  4. Kurangi penggunaan perangkat yg terhubung menggunakan USB, terutama perangkat yg rakus daya misalnya harddisk eksternal atau ponsel Android yang numpang ngecharge :D.
  5. Hanya gunakan sistem operasi atau software yg sesuai dengan spesifikasi laptop (kenali kebutuhan minimum yang disarankan sang pembuat sistem operasi atau perangkat lunak terkait sebelum memasang atau mengaplikasikannya di laptop Anda).
  6. Ganti thermal paste menggunakan thermal paste yg berkualitas.
  7. Pakai "lem biru", lempar laptop lama lalu beli yg baru 😋

Semua tips di atas sudah saya terapkan, namun laptop saya masih seringkali overheat lalu meninggal sendiri, apakah terdapat solusi lain?
Bila laptop Anda masih baru serta masih pada masa garansi, usahakan segera lakukan klaim ke pihak yg bersangkutan supaya segera diperbaiki atau bahkan diganti baru. Apabila kebalikannya (laptop jadul misalnya milik saya), ada baiknya Anda mengganti pengaturan Processor Power Management pada sistem operasi Windows (7 ke atas). Selain mengurangi panas yg didapatkan prosesor, ubahan pada pengaturan tadi juga mampu membatu berhemat baterai laptop Anda. Efek sampingnya, performa laptop Anda mungkin akan sedikit menurun (walau tidak terasa dalam penggunaan normal). Selengkapnya simak langkah-langkah berikut ini.
  1. Buka Control Panel > Power Options > Create Power Plan.
  2. Pilih salah satu plan yang tersedia menjadi pengaturan dasar (Power saver contohnya), beri nama sesuka hati lalu klik Next.
  3. Ubah setting-an display serta sleep sinkron harapan Anda kemudian klik Create.
  4. Selanjutnya klik Change plan setting pada samping kanan nama plan tadi, kemudian klik Change advanced power settings.
  5. Cari Processor power management serta ubah Maximum processor state menurut 100% sebagai 80% (baik On battery maupun Plugged in).


Berdasarkan pengalaman pribadi, laptop (jadul) saya mulai mengalami overheating waktu prosesor berlari pada frekuensi maksimum atau 100%, pada suhu lebih kurang 100 derajat celsius (mampu dipantau menggunakan perangkat lunak SpeedFan atau HWMonitor); ditandai menggunakan kencangnya kipas berputar (suaranya cukup mengganggu), disusul menggunakan matinya laptop secara tiba-datang (tanpa peringatan), tau-tau mati aja.
Nah, setelah bertapa beberapa hari, aku mencoba membarui Processor Power Management persis seperti yang sudah dijelaskan di atas, serta sampai artikel ini diterbitkan, laptop saya tidak pernah lagi mengalami overheating dalam penggunaan normal, menengah, maupun berat.
Sebagai tambahan, seperti yg telah disinggung di atas, selain menurunkan suhu prosesor (mengatasi overheat) ubahan yg dilakukan dalam Processor Power Management, tepatnya di Maximum processor state, jua akan menurunkan performa menurut prosesor itu sendiri. Oleh karenanya, lakukan percobaan menggunakan membarui maximum processor state antara 90 hingga 70%, amati penurunan suhu prosesor dengan SpeedFan atau HWMonitor, lalu rasakan apakah ada perubahan performa dari laptop Anda. Bila tidak ada perubahan performa yang signifikan serta laptop Anda tak lagi kepanasan lalu mati sendiri, maka pertahankan setting-an tersebut. Selamat mencoba 😊

Popular posts from this blog

DOWNLOAD GRATIS AUTODESK AUTOCAD 2009 FULL VERSION

DOWNLOAD GRATIS SOLIDWORKS 2019 FULL VERSION